PRAKTIKUM ?? NEVER ENDING STORY

Di halaman ini saya pingin cerita tentang moment-moment paling berkesan selama perkuliahan semester satu di kampus Sistem Informasi tercinta. Terutama paz praktikum PTI!!! Namanya berkesan, ada deh sukanya,, ada juga dukanya. Cie, cie..

Hmm,, jadi teringat. Awal-awal praktikum dulu semangat banget! Gimana nda, materi awal2 masih terbilang familiar dengan qta2 sebagai praktikan. Jadi paz garap post test pun fine2 aja alhamdulillah (gayaa iki..). Lah, namanya juga manusia, seiring waktu lama2 penyakit yang satu ini yang paling nda nguwati keluar. M-A-L-E-S. Huh!! Itu musuh yang kudu dibasmi. Dampaknya ce dari yang awal2 rajin, jadi rada suntuk. Apalagi kadang pas nyari bahan buat TP yang nda nemu2, wuiih,, rasanya pingin nangis. Huhuu. Tapi alhamdulillah, pas materi aqir2 terutama, Corel Draw,, scara nda pernah pake, jadi penasaran bwt utek2 trus. Maw cari materi bwt TP yang nda nemu2, tapi aqirnya dibela2in juga. Hehe…

Oya, jadi teringat. Ada juga pengalaman yang lumayan bikin bete,, paz jadi tutor. Waktu itu kelompok saya kebagian bahas tentang flash. Eh, qta2 ce lumayan nyante, cz ud d prepare kan smw. Dan ternyata, h-2, waktu asistensi, aspraknya blg, “dek, gmana kalo konsepnya d ubah?”. Lha, bayangkan aza. Qta jd pake sistem kebut smalem. Jadi inget lagu, “kini,, aq sendirii.. hanya nyamuk yang menemanii..” Huhuhu… Untung asprak na bisa d ajak kompromi. Qta garap smape malem2. Hehe. Cape’. Tapi aqir na slese juga..















Weits, tapi nda nyangka, cobaan en godaan d depan mata belom jg kelar. Waktu presentasi, byk yg nda mudeng. Ad yg blg kcepeten, padahal sampe d ulang 3 kali! Huhuuhuu.. apalagi paz jadi tutor yg kliling. Wah, digeret ksana kmari ditanyai.. Ckckck. Berat jg jadi tutor. Tapi,, itung2 blajar lah..

Eh, hampir lupa. Jadi inget praktikum teraqir, pas Corel Draw juga. Praktikum itu entah kenapa jadi ajang perpisahan. Gimana nda, lha asisten na aja sampe blg gitu. Pada mengatakan kata2 perpisahan (hah, lebaii..), sampe mas Ari yang blom pernah bicara di depan pun ikut bicara. Tapi benernya Cuma ngingetin ade2 aspraknya bwt tetep smangad garap tugas Web. Huhu...

Nah, muncul deh penyakit ank2 08 yg kedua. Namany juga praktikum traqir, nda afdhol bgt nda ad bukti kenangan2ny. alhasil, muncul deh sifat narsiz smua. Ad yang pose pura-pura nda liat kamera sambil utek2 kompi, sampai ad yang tidur pun di foto. Wew, kurang kerjaan aja anak2 tuh.. Contohny aja anak yg di bawah ini nieh, sama sohib na yg sebelah kanan. Ckckck.. twins yang sama2 narsiz







Btw, bisa dibilang sampai saat ini ce bisa terbilang tugas Praktikum yang belum kelar adalah web! Bisa dilihat dari snapshot dibawah ini betapa masih ancurnya web sy. Huuu..





Tadi itu web yang traqir di edit bulan lalu. Sengaja nda di tampilin yg baru ce byar surprise. Halaah.. Hehe…

Hwaa,, mohon do’a aja iiah. Kemarin yang statis udah kelar alhamdulillah. Tapi maw di buat dinamis ce. Makanya nda heran kalo aqir2 nie baca sana baca sini buku php, tarik sana tarik sini tanya sana tanya sini orang2 yang pinter php.. Do’akan aja rasa penasaran ini trus ada, byar cepet kelar. Smangad deh bwt smua!! ^^

Open Source - Never Die !

Open Source adalah suatu sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu orang/lembaga pusat, namun oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas, biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet (wikipedia.org).

Open Source lahir karena adanya kebebasan dalam berkarya dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan media pengetahuan dan produk, namun dalam konteks kebebasan yang bertanggung jawab.

Konsep yang digunakan untuk Open Source adalah membuka ‘kode sumber’ suatu perangkat lunak. Maksudnya adalah dengan kode sumber yang diketahui oleh umum, diharapkan nantinya orang lain dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Jadi, dia tidak harus bersifat gratis.



Perangkat lunak sumber terbuka

Ketika membahas tentang Open Source, kita tidak akan terlepas dari adanya perangkat lunak sumber terbuka (Open Source Software). Open Source Software merupakan perangkat lunak yang source code-nya terbuka untuk dipelajari, dikembangkan, dan disebarkan untuk umum. Produknya bersifat bebas dengan tetap menganut kaidah etika tertentu, dan diharap akan menjadi solusi dari permasalahan pembajakan di Indonesia umumnya.



Munculnya POSS

Seiring dengan perkembangan Open Source, saat ini mulai digalakan program Pendayagunaan Open Source Software atau yang lebih dengan POSS. POSS ini sendiri merupakan yaitu program bersama yang dicanangkan oleh Pemerintah, yang dalam hal ini Kementrian Riset dan Teknologi (Ristek) bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi yang ingin mensukseskan program Indonesia Go Open Source sebagai langkah mensosialisasikan penggunaan sistem operasi berstandar terbuka di Indonesia khususnya dikalangan instansi pemerintahan.

Oleh karena itu, program POSS ini melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, beserta unsur-unsur komunitas yang ada. Kemudian, untuk membangun sinergi antar institusi yang terlibat dalam aktivitas POSS tersebut, dibangunlah Jaringan Pendayagunaan Open Sourse Software atau yang lebih dikenal dengan POSS Network. POSS Network ini merupakan pusat penelitian pengembangan produk (aplikasi dan interoperabilitas dengan hardware), repositori konten, serta pelatihan SDM dan pengembangan model bisnis OSS, yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi negeri dan swasta, ataupun lembaga penelitian. POSS Network ini juga menjadi sarana bagi para pengembang bisnis IT lokal dan pelayanan OSS (Open Source Software).

POSS Network ini bertujuan untuk mempercepat implementasi pemanfaatan, penggunaan dan pengembangan open source di Indonesia, serta mempermudah pengguna dalam memperoleh informasi dan produk serta layanan pendukung. Sedangkan ruang lingkup kegiatan dari POSS Network ini adalah melakukan penelitian dan pengembangan perangkat lunak (sistem operasi dan aplikasi) dan interoperabilitas dengan hardware, menyiapkan pusat data (repositori) content berbasis OSS, mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk SDM dibidang OSS, mendirikan pusat pengembangan inkubator bisnis berbasis OSS, memberikan layanan informasi dan konsultasi berbasis OSS (Helpdesk), melakukan pengembangan lingkup khusus pada aplikasi (semisal sistem operasi, desktop, dan pendukungnya).

Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang sudah bergabung dengan POSS Network ini dan memiliki agenda kegiatan terkait dengan pengembangan Open Source di Indonesia. Sebagai contoh:


  • Institut Teknologi Bandung dengan kegiatannya dalam memasyarakatan OSS, memberikan pelatihan OSS, dan memberikan dukungan dalam penggunaan OSS;


  • Universitas Indonesia dengan kegiatannya sebagai Pusat Pelayanan dan Konsultasi Open Source, Pusat repository content berbasis Open Source, dan sebagai Pusat Pelatihan dan Pemasyarakatan Open Source;

  • Universitas Gajah Mada dengan kegiatannya sebagai pemberi pelayanan gratis untuk developer Open Source dalam menawarkan akses mudah ke gudang CVS terbaik, milis, pencarian bug, papan pesan/forum-forum, manajemen tugas, hosting situs, pengarsipan file permanen, dan back-up lengkap;

  • Universitas Airlangga dengan kegiatannya sebagai penyedia perangkat lunak open source, memberikan dukungan penggunaan dan pelatihan OSS;

  • Institut Pertanian Bogor sebagai tempat pengembangan penyesuaian OSS secara bersama, tempat pengembangan sistem pengujian OSS, memberikan pelatihan OSS, memberikan replikasi OSS untuk masyarakat umum, tempat pengembangan e-Learning berbasis OSS dan memberikan seminar/workshop OS;

  • Universitas Udayana, Universitas Gunadarma dan Politeknik Batam melalui seminar/workshop OS;

  • Politeknik Del melalui kegiatan Roadshow OSS- Roadshow Open Source Software di SMU, memberikan pelatihan Edubuntu untuk siswa SMU/SMK beserta guru TIK, dan melakukan seminar/workshop OS;

  • Universitas Al Azhar Indonesia melalui kegiatan sosialisasi, pendidikan, pelatihan, seminar/workshop, dan pengembangan produk OSS;

  • Politeknik Manufaktur Astra melalui seminar/workshop OS dan melakukan pengembangan Sistem Informasi Bengkel Kendaraan Bermotor Roda Dua Berbasis OSS;

  • Universitas Syah Kuala melalui kegiatan perancangan portal pendidikan berbasis Open Source guna meningkatkan taraf pembelajaran sekolah dan seminar/workshop OS; President University melalui workshop/seminar OS;


  • Universitas Tanjungpura melalui kegiatan Workshop “Merdeka Dengan OSS“; Universitas Brawijaya melalui kegiatan pelatihan TOT Linux dan Open Office;

  • dan terakhir Institut Teknologi Sepuluh November-ITS Surabaya sebagai pusat unggulan pengembangan e-UKM dan e-Gov Berbasis OSS.



Dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai fasilitator, setiap POSS diharapkan mampun beroperasi secara mandiri, sesuai dengan kondisi dan kebijakan lokal, tanpa ada interfensi dari POSS lain, namun masih dengan arah dan tujuan yang sama untuk meningkatkan awareness, daya saing IT dan aplikasinya, serta penetrasi penggunaan OSS bagi seluruh masyarakat Indonesia.



Lebih Dekat dengan POSS ITS

Sebagai institusi pendidikan yang bergerak di bidang teknologi, ITS berusaha mengadakan upaya pemasyarakatan produk-produk OSS (Open Source Software) untuk menghindari maraknya software bajakan di kalangan masyarakat. Didukung oleh adanya kebijakan program Indonesia Go Open Source (IGOS, ITS mendirikan pusat kegiatan OSS di kota Surabaya khususnya bagi komunitas Open Source di ITS dengan nama : POSS-ITS ”Pemberdayagunaan Open Source Software – ITS”.
Pada tanggal 15 November 2008 kemarin, bekerja sama dengan MMT (Magister Manajemen Teknologi) dan Sistem Informasi ITS, POSS ITS mengadakan seminar yang berisi Pengenalan Open Source, Linux, Open Office, dan GIMP.
Tidak hanya itu, program/kegiatan POSS ITS lainnya yang berfokus pada pengembangan (developing) software OSS antara lain:

  • JBnet Open Source Billing warnet

  • NOS! Notepad Open Source

  • Kandang Kambing Kamus Bahasa Indonesia dan Inggris

  • GledkAV! Add On Thunderbird Antivirus

  • EasyCost Pencarian Kos

  • PortEx Porting Apache POI

  • Air Putih WordPress Template Generator

  • FuseE! Sistem Pewarisan Islam

  • ParkD Aplikasi Parkir

  • Purezilla Rekomendasi Produk

  • Hanif Add On Firefox Hadist

  • K-Soft Kasir Open Source

Teknologi Web, Kian Lama Kian Berkembang


Di era globalisasi seperti ini, hampir semua lapisan masyarakat bisa menikmati perkembangan teknologi, terutama internet. Hal ini mengingat banyak sekali program bantuan yang memberikan kemudahan bagi internet untuk menjangkau tempat-tempat yang bisa di bilang ‘pedalaman’ sekalipun.

Sejak awal perkembangannya di tahun 1990-an, internet masih bisa terbilang media baru. Saat itu website pada internet masih berupa tampilan tulisan saja. Itupun minim gambar ataupun grafik. Untuk kecepatan dalam pengaksesannya pun bisa dibilang kurang. Pokoknya hanya sekedar memberi informasi saja kalau saya bisa simpulkan. Hal ini tidaklah heran karena aplikasi web saat itu hanya bersifat consult, surf dan search. Masa inilah yang dapat kita sebut sebagai masa atau era web 1.0.

Perlahan tapi pasti, era web 1.0 pun berkembang dan beralih menjadi era web 2.0 yang mampu menampilkan gambar atau image dengan sempurna. Web 2.0 ini mulai digagas oleh Tim O’Reilly, pendiri O’Reilly media. Mereka melihat bahwa website tidak hanya bisa digunakan untuk sekedar memberi dan mengakses informasi saja, namun memberikan banyak nilai tambah. Nilai tambah itu antara lain Web 2.0 memungkinkan terjadinya kolaborasi online, saling berbagi ataupun mengedit informasi, menawarkan kepada siapa saja untuk berpartisipasi menjadi pemberi informasi, mendapat teman, klien, bahkan pekerjaan dari situs yang dikunjunginya. Hal ini dikarenakan situs tersebut memiliki jejaring komunitas yang cukup besar. Oya, Web 2.0 pun ternyata punya kelebihan yang tidak kalah penting, yaitu selalu update dalam mengikuti perkembangan bahasa web. Oleh karenanya, maka tidak heran kalau dapat disimpulkan Web 2.0 memiliki ciri share, collaborate dan exploit.

Dalam perkembangan pun Web 2.0 tidak lepas dari perkembangan dunia IT itu sendiri, mulai dari perangkat komputernya (hardware dsb) yang memiliki spesifikasi yang tinggi dan mampu me-render gambar dengan tepat, sampai dengan kecepatan internet yang terbilang berpuluh kali lipat dari kecepatan akses internet pada era web 1.0, yaitu mencapai 100x lipat! Angka perbandingan yang cukup besar kalau kita lihat.

Nah, apakah banyak dari kita sudah menggunakannya? Atau justru kita masih bingung memilah mana yang termasuk Web 2.0?

Untuk lebih gampangnya, saya akan mencontohkannya. Ketika kita ingin mencari definisi dari suatu istilah, biasanya kita sering mengklik Wikipedia, Yahoo, ataupun Google. Atau mungkin bagi kita yang suka mencari update musik ataupun movie terbaru lewat www.youtube.com. Nah, itu berarti kita sudah menggunakan dan menikmati kecanggihan situs berbasis Web 2.0.

Mungkin bisa saya katakan ‘kerugian teramat besar’ ketika kita tidak memanfaatkan kecanggihan dari Web 2.0 secara optimal (hanya sekedar browsing saja) karena terbukti banyak yang bisa kita dapat darinya. Tokoh-tokoh besar pencipta Google, Yahoo, Wikipedia, dkk sudah merasakan kecanggihannya.

Namun, memang sifat dasar manusia yang tidak pernah merasa puas dan didukung kebutuhan yang selalu bertambah, menyebabkan para master-master IT menciptakan perubahan di dunia maya. Hingga kemudian muncul era yang lebih baru lagi yaitu Web 3.0. Teknologi Web generasi ketiga yang pertama kali diperkenalkan tahun 2001 ini memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen dan provide, dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata.

Web era ini bisa dibilang sangat care dengan kebutuhan kita karena menyediakan apa saja yang kita butuhkan. Contoh sederhana, dengan dukungan teknologi 3-D animasi, kita bisa membuat profil avatar sesuai karakter kita kemudian melakukan aktivitas di dunia maya layaknya kehidupan sehari-hari kita di dunia nyata, mulai dari jalan-jalan, ke mall, ke book store, bercakap-cakap dengan teman lain, dsb. Kalau bisa disimpulkan, Web 3.0 adalah dunia virtual kita. Dia mampu memberi saran dan nasehat untuk kita disamping menyediakan apa yang kita butuhkan. Memang, ini menjadi salah satu keunikan dari Web 3.0 karena konsep dasar yang digunakannya adalah manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Misal, kita bisa meminta Web mencari suatu data spesifik tanpa perlu kita susah payah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Hasil yang diberikan pun juga relevan.

Kalau kita mempelajari lebih dalam lagi, web generasi ketiga ini menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online (www.id.wikipedia.com). Dia ternyata juga memberikan kemudahan bagi fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar. So, mengapa kita tidak mencoba dan mendapatkan kepuasan karena makin berkembangnya teknologi web di dunia?

SISTEM INFORMASI, BENARKAH JURUSAN YANG TEPAT??


Bagi pelajar SMA yang baru lulus, pasti banyak yang kemudian dibingungkan dengan mau kemana melanjutkan kuliah. Mungkin bagi yang sudah diterima lewat jalur PMDK ataupun lebih memilih untuk langsung kerja saja tentulah tidak mengalami kerepotan. Lain halnya dengan mereka yang lebih memilih untuk ikut ujian semisal SNMPTN. Kebanyakan orangtua pun ikut turut andil dalam menentukan pilihan. Berdasarkan survei yang pernah saya lakukan bersama guru BP SMA saya dulu, kebanyakan dari orangtua lebih mengarahkan anaknya untuk mengambil jurusan yang ‘prospektif’ kedepannya, semisal Kedokteran dan Teknik Informatika. Melihat prosentase yang dipilih pun lebih condong ke jurusan teknik seperti Teknik Informatika.

Melihat kondisi ini, benarkah Teknik Informatika merupakan jurusan terbaik saat ini untuk dipilih oleh para calon mahasiswa? Lalu atas dasar apa pernyataan ini muncul ? Bagaimana dengan jurusan bidang komputer lain? Maksudnya bahwa belajar komputer di kuliah tidak hanya didominasi oleh jurusan informatika. Ada sejumlah jurusan lain yang serumpun dengan informatika seperti Sistem Informasi, Manajemen informatika, Sistem Komputer, Teknik Komputer, dan Ilmu Komputer? Setelah ini kita akan mencoba mengenal lebih dekat masing-masing jurusan.
Untuk Teknik Komputer, sejatinya dia merupakan disiplin khusus yang mengkombinasikan teknik elektro dan ilmu komputer (www.id.wikipedia.com). Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa fokus seorang teknisi dari teknik komputer atau bisa kita sebut teknik sistem komputer adalah pada interaksi antara perangkat lunak, program, dan komponen perangkat keras pendukung.

Kemudian untuk jurusan Sistem Komputer, jurusan ini mempelajari tentang perangkat lunak dan keras yang melakukan tugas-tugas tertentu semisal menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan output dalam bentuk informasi.

Untuk Teknik Informatika, sejatinya ada yang berpendapat bahwa dia merupakan ilmu yang TIDAK DIKENAL di dunia pendidikan. Lantas, mengapa bisa booming? Ternyata yang sebenarnya dikenal di dunia pendidikan adalah ‘Informatika’ saja tanpa embel-embel ‘Teknik’. Kata ‘Teknik’ dihilangkan karena Informatika sendiri tidak seratus persen bidang rekayasa. Menurut definisi yang dipakai pendiri jurusan Informatika, Informatika adalah kumpulan disiplin sains dan rekayasa yang mempelajari pengolahan fakta berlambang (data) menjadi informasi dengan menggunakan alat-alat otomatik semisal komputer. Dari sini sudah jelas bahwa Informatika tidak murni teknik tetapi ada kontribusi sains di dalamnya, terutama matematika, sehingga dinamakan Informatika saja.

Kalau kita menelusuri lebih dalam, Informatika mempelajari tentang perangkat (bisa sistem atau alat) yang dapat menghasilkan dan mendistribusikan informasi. Saya akan mencoba menggaris bawahi dua hal dari definisi tersebut. Pertama, informasi, sehingga tidak heran kalau bidang ini diberi nama informatika. Kedua adalah “menghasilkan dan” mendistribusikan”. Kalau bisa kita analogikan, di zaman sekarang ini kata “menghasilkan berarti KOMPUTER, sedangkan “mendistribusikan informasi” maksudnya jaringan atau TELEKOMUNIKASI. Dan memang ternyata hingga sekarang keduanya menjadi subjek yang selalu update karenanya bidang informatika dibutuhkan. Bisa dikatakan, inilah istimewanya bidang informatika.
Selanjutnya adalah jurusan Ilmu komputer. Apa bedanya dengan Informatika? Ternyata kedua prodi tersebut kurang lebih sama saja isinya, hanya beda referensi. Di Amerika tidak dikenal nama Informatika, tetapi computer science, sedangkan di Eropa, khususnya Jerman dan Perancis nama informatika yang justru dipakai (La Informatique). Jadi hanya masalah kiblat mana yang digunakan. Untuk kurikulum kedua jurusan kalau dilihat isinya nyaris sama.

Semisal kita bandingkan kurikulum llmu Komputer UI dengan Informatika ITB dan ITS. Pada tahun-tahun awal berdirinya, kurikulum Ilmu Komputer UI banyak sekali buatan matematikanya. Ini wajar karena jurusan ini dulu berada di FMIPA, selain itu pendekatan computer science di Amerika kental dengan matematika. Tetapi, makin lama kurikulum Ilmu Komputer di UI memasukkan aspek rekayasa seperti software engineering sehingga nyaris tidak ada perbedaan signifikan lagi dengan Informatika di ITB.

ACM (Association of Computing Machinary), komunitas ilmu komputer di Amerika (www.acm.org) mengeluarkan panduan penyusunan kurikulum di bidang computing. Bidang computing meliputi Computer Science, Software Engineering, Information System, dan Information Technology. Computer Scince di Amerika bukan seperti Ilmu Komputer di Indonesia; di Amerika bidang computer scince masih murni, belum tersentuh aspek rekayasa. Lalu dimana kedudukan Informatika? Dengan kata lain, Informatika dimasukkan ke kelompok mana dari keempat bidang computing tadi? Informatika ternyata tidak berada di salah satu kelompok itu, tetapi gabungan Computer Scince dan Software Engineering, yang hanya memberikan porsi sedikit untuk muatan Information System dan Information Technology.
Lantas, bagaimana dengan bidang komputer lain semisal Sistem Informasi? Apakah dia memiliki kelebihan dibanding jurusan Teknik Informatika? Dalam ulasan selanjutnya saya akan lebih membahas tentang Sistem Informasi dan perbandingannya dengan jurusan lain. Sekedar sharing dan memberikan kejelasan tentang jurusan ini.
Sebelumnya, kita kembalikan lagi pada definisi dari Sistem Informasi. Berikut ini beberapa definisi Sistem Informasi dari forum yang ada di internet (www.spmblover.com).
  • Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.
  • Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
  • Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
  • Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
  • Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
  • Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna.
Dari sini kalau boleh saya katakan, Sistem Informasi (atau ada di beberapa perguruan tinggi yang mengenalnya sebagai jurusan Manajemen Informatika, dsb) lebih mengarah ke penerapan komputer untuk dunia business dan manajemen. Kalau dibandingkan dengan Sistem komputer, dia lebih mengarah ke belajar perangkat keras (hardware) komputer yang menurut saya lebih mirip-mirip ke jurusan elektro digital, sedangkan Sistem Informasi yang kadang-kadang ilmunya mendekati bidang ekonomi. Namun kalau kita menggeluti bidang hardware dan arsitektur komputer, program studi teknik komputer bisa menjadi pilihan. Sebenarnya ada jurusan lain yang juga mengarah ke rumpun komputer seperti Komputer akuntansi, komputer perbankan, dsb. Namun, saya pikir itu versi lain dari jurusan Sistem Informasi yang lebih dikonsentrasikan ke penerapan lebih khusus.
Untuk gambaran tentang bidang sistem informasi, bidang ini menitikberatkan pada pembuatan sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan pengguna sekaligus mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kinerja pengguna pada tingkatan secara individual dan perusahaan pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Sistem informasi yang berbasis komputer mempunyai tugas menggantikan pekerjaan yang bila kita lakukan secara manual akan membutuhkan waktu lama atau justru cenderung mempunyai tingkat kesalahan cukup tinggi. Sistem informasi juga digunakan untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya masih berbasis pena dan kertas agar dapat menghemat tempat penyimpanan apalagi biaya yang akan dikeluarkan, yang biasanya menjadi masalah utama, sehingga menjadi seminim mungkin. Orang yang ahli dalam sistem informasi disebut sistem analisis.

Di setiap jurusan kok ada bidang mata kuliah sistem informasi ya? Kalau gitu, jurusan sistem informasi sempit dunk.
Sering muncul pertanyaan ataupun pernyataan seperti itu. Memang, ketika kita membaca silabus mata kuliah jurusan lain, pasti banyak yang memasukan mata pelajaran semisal Sistem Informasi Manajemen, sistem informasi dan teknologi, dan yang se-basic dengannya. Hal itu karena setiap jurusan sangat membutuhkan disiplin ilmu sistem informasi. Untuk lebih memahaminya, kita kembalikan lagi ke paragraf sebelumnya yang memaparkan manfaat Sistem Informasi. Sistem Informasi adalah kunci keberhasilan pencapaian kinerja perusahaan. Sistem Informasi mencakup dan mengintegrasikan seluruh tingkatan organisasi dan fungsi bisnis.
Dalam sebuah organisasi, seorang Sarjana Sistem Informasi mempunyai kemampuan yang tidak banyak dimiliki jurusan lain. Dia mampu mendefinisikan dan menganalisa kebutuhan sistem informasi sebuah organisasi. Dia juga mengembangkan sistem informasi guna memperkaya teori, metode dan paradigma yang telah ada, merencanakan proyek-proyek pengembangan sistem informasi dari sebuah organisasi, memonitor proyek-proyek konstruksi teknologi informasi sebagai komponen utama sistem informasi, mengelola manajemen pemeliharaan sistem informasi (maintenance, supports, dan services) yang telah diimplementasikan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, mengembangkan metodologi-metodologi baru yang dapat dipergunakan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan proyek-proyek sistem informasi, seperti information system strategic planning, I/T audit, custom development management, package implementation strategy, information technology infrstructure development, dan lain sebagainya.

Kalau dikatakan output-nya bakal sempit, hal itu justru salah. Sistem Informasi memberikan peluang luas terhadap dunia nyata dan bisnis, prospeknya bagus, perannya sangat strategis dan terus meningkat, pasarnya ada, dari segi keilmuan juga bagus karena menitik beratkan pada aplikasi Teknologi Infomasi untuk membantu masyarakat dan organisasi/perusahaan mencapai sasarannya. Orang-orangnya pun berfikir analitis. Dari situ sangat jelas pentingnya Sistem Informasi. Mungkin ini yang menjadikan ITB mendesak didirikannya prodi ini.
Nah, kalau Perguruan Tinggi sekeren ITS, ITB dan UI saja sudah mengakui pentingnya Sistem Informasi, mengapa kita masih ragu untuk memilih prodi/jurusan ini? Optimis dan yakin, jurusan ini terbaik untuk kita. Wallahu’alam.

Google Chrome

Siapa sih yang tidak kenal sama 2 bersaudara Sergey dan Page? Dua orang top pendiri Google Inc yang sukses dengan aplikasi Googlenya yang kini hampir tiap menit digunakan berjuta-juta orang di seluruh dunia. Keduanya sekali lagi kembali meluncurkan browsernya sendiri, yang dirilis tepat pada tanggal 2 September kemarin, dengan nama Google Chrome, sebuah web browser baru yang dilengkapi dengan desain praktis namun cantik. Bisa dilihat bahwa kita nyaris tidak bisa melihat tombol atau gambar apapun yang tersebar sembarangan di interface / antarmuka-nya yang berwarna biru langit tersebut. Google Chrome tidak menggunakan title bar standar dari Windows. Google mendesain title bar sendiri yang menyatu dengan tab, dengan tombol minimize, maximize dan close yang mirip Windows Vista. Tidak seperti semua tabbed browser meletakkan tab-nya di bawah toolbars, Chrome justru meletakkannya di atas, di bar teratas tempat dimana kita biasanya melihat title sebuah page. Chrome memang tidak dilengkapi dengan menu bar tapi hanya tab dan address bar saja sehingga makin mengesankan tampilan ruang browser yang kian luas.
Segi praktis dari browser ini dapat kita lihat dari tampilan halaman muka Chrome yang menampilkan thumbnail situs-situs yang sering disinggahi. Serupa dengan Opera, namun tak sama, begitu kalo kita bisa bilang. Hal ini mengingat dengan Chrome kita tidak perlu lagi menggunakan dua form untuk dua address bar serepot seperti pada Firefox dan Opera.
Memang, Google Inc. menciptakan Chrome dengan lebih menekankan agar user dapat mengakses Web dengan cepat, aman, dan mudah dalam menangani video, program web lain, loading kode JavaScript, teks, maupun grafik. Dia menjadi web browser yang menampilkan content secara dinamis dan interaktif di web seperti ketika orang menggunakan televisi, radio, dan koran.
Sebagai salah satu user, saya melihat beberapa kelebihan Google Chrome, dimana dia memudahkan user mengetahui halaman web mana yang mengkonsumsi power paling banyak. Jika Firefox 3 menghabiskan 95% waktu CPU saat memainkan video YouTube dengan Windows XP, lain hal dengan Chrome yang menggunakan 60% power CPU. Meski sebenarnya masih terkategori boros energi, namun tidak sebesar Firefox3.
Secara default pun, Google Chrome ternyata mendukung Bahasa Indonesia. Tidak hanya Bahasa Indonesia, tapi ternyata dia mampu mendukung berbagai macam bahasa. Sangat menarik untuk sebuah web browser versi Beta yang baru saja pertama kali dirilis.
Intinya, Google berusaha membuat tampilan yang “minimalis”, namun tetap menarik dan elegan. Sama seperti filosofi Google yang dulu awalnya muncul dengan search engine nya, yaitu bersih dan cepat. Chrome memang Google banget!
Google Chrome ini dalam kenyataannya memang berambisi menjadi pesaing Microsoft, dengan browsernya Internet Explorer. Namun, meski unggul dari segi penampilan, dia masih belum dibarengi dengan kelengkapan fungsi yang memadai. Beberapa situs tidak bisa dibuka karena tidak mengenali web browser Chrome yang masih baru. Belum lagi halaman post pada Wordpress hanya bisa digunakan dalam mode HTML, tidak bisa dalam mode visual. Para pengguna yang terbiasa menggunakan Linux pun untuk sementara hanya bisa menganggap browser ini sebagai browser impian saja karena versi Linux dari browser ini memang belum rilis. Ditambah dalam segi pemakaian memory, Google Chrome ini bisa dikatakan boros sekali. Apabila kita mencek di Windows Task Manager (WTM), dapat dilihat bahwa untuk setiap kali buka tab baru Chrome akan muncul pemakaian rata-rata memory 3,6mb - 33,4mb. Jumlah yang cukup menguras memory kita dibanding ketika kita menggunakakan Firefox yang hanya sekitar 4.5MB-14.MB. Maka tidak heran kalau proses Chrome cepat karena ditunjang dengan konsumsi ‘BBM’nya juga banyak.